Ujian
Nasional Masih Menjadi Momok Mengerikan
Bagi Siswa SMA
Ujian Nasional merupakan sebuah tolak ukur kemampuan seorang
siswa apakah siswa tersebut berhak untuk melanjutkan pendidikanya kejenjang
yang lebih tinggi atau tidak. Bagi seluruh siswa/siswi SMAN 4 SIAK hal tersebut
masih menjadi momok yang sangat mengerikan dikarenakan bila gagal tidak ada
pengulangan materti ujian paket khusus bagi siswa yang tidak lulus (harus
mengulang setahun lagi) bagi tingkat SMA. Sahut Roby Alfahri yang sekarang
sedang duduk di kelas 3 IPA saat ditemui Sabtu, 30 Januari kemarin.
Ujian nasional tidak seharusnya menjadi tolak ukur pantaskah
siswa tersebut lulus atau tidak. Bagaimanapun setidaknya siswa tersebut sudah
berusaha belajar selama kurang lebih 3 tahun untuk bisa mencapai suatu
kelulusan. Walaupun pada UN tahun 2011 ini ada penambahan 40% dari nilai rapor
semester 3,4, dan 5, tetapi tetap saja dianggap seluruh siswa SMAN 4 SIAK
kurang cukup untuk menghadapi tekanan 60% dari Ujian Nasional. Roby menambahkan
“ Ujian 4 hari kok nentuin nasib kita… hahaha, lucu! Percuma dong, belajar
bertahun-tahun tapi ujung-ujungnya pasti ada juga teman-teman kita disana yang
tidak mencapai target kelulusan. Padahal, orang tua kami belum tentu sanggup
membiayai hal itu untuk kedua kalinya.”
Ujian nasional juga menjadi puncak tingkat kedepresian seorang
siswa dalam menghadapinya. Rasa percaya diri yang sangat minim dan kurangnya
kesiapan mental siswa sering menjadi momok yang dapat menghancurkan masa depan
mereka sendiri.” Trobosan pun sudah ditiadakan, sehingga sekarang kami pun
harus belajar exstra sendiri ataupun berkelompok untuk menghadapi pertarungan
yang tinggal menghitung minggu ini. Sungguh tahun yang menyedihkan bagi
angkatan kami.” Sambung Yudhistira siswa SMAN 4 SIAK.
Tambah lagi demo-demo yang dilakukan para siswa dengan
apreasiasi yang sangat tinggi dengan harapan UN ini dapat dihapuskan. Tapi, yang terjadi malah
sebaliknya, pemerintah seolah hanya berdiam diri, berayun-ayun kaki disinggah
sananya menanggapi kemauan siswa seluruh Indonesia ini.
Harapan selalu ada ditangan
anak-anak muda ini untuk meraih prestasi kedepannya. “Mungkin harus persiapan
ekstra untuk ujian tahun ini, pensil 2B dan teknik membulat-bulatkan pun harus
benar. Salah sedikit saja ulang setahun lagi. hahahaa” canda roby diakhir
wawancara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar